Dingin memelukku erat
Beku menelusup melewati celah-celah persendian hati
Menorehkan ngilu luar biasa
Aku limbung
Menggapai mencari penumpu
Hujan tak lagi menari
Embun pun tlah pergi berlari
Tapi mengapa mentari tak jua menepi ?
Malah berlindung di balik awan
Dingin makin menusuk
Berseteru angan menebarkan bayangmu
Di antara kerikil-kerikil asa
Bagaimana mungkin ku gagah melangkah
Bila jalanku smakin tak menentu ?
Oh Tuhan,
Mohon. beri hamba kekuatan
Aku tak ingin tersandung lagi
Meski harus melangkah sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar